MENYEBARLUASKAN KEBAIKAN

Web ini Kumpulan tulisan kajian keagamaan yang menarik berdasarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw. Selain tulisan, Web juga berisi berita menarik seputar Madrasah, Video Tiktok dan Youtube yang baik untuk ditonton. Ikuti terus kajiannya, jangan sampai terlewatkan. Baca semua tulisannya. Semoga mendapatkan kebaikan. Amin

Senin, 09 Agustus 2021

Bisa Menjadi Umat Teladan (Momentum Tahun Baru Islam)

1 Muharam selalu diperingati sebagai Tahun Baru Islam. Penetapan tahun baru dalam Islam merujuk kepada keputusan dari Khalifah Umar bin Khattab yang menetapkan hijrahnya Rasulullah Saw sebagai awal perhitungan tahun Hijriyah dalam Islam. Keputusan Umar menjadikan Hijrah Nabi Saw sebagai permulaan kalender Islam cukup menarik. Sebelum dibuat keputusan itu, sebenarnya ada berbagai usul tentang kapan sebaiknya kalender Islam itu di mulai perhitungannya. Ada yang mengusulkan saat kelahiran Nabi adalah titik mula yang baik untuk kalender itu. Hal serupa dilakukan oleh orang-orang Nasrani, yang memulai perhitungan kalender mereka dari saat kelahiran Nabi Isa Al-Masih (menurut pendapat mereka, yaitu akhir Desember, lalu dibulatkan 1 Januari). Maka kalender mereka dalam Bahasa Arab disebut kalender milady (kelahiran), selain juga biasa disebut kalender Masihi (Masehi). Ada juga yang mengusulkan saat wafatnya nabi saw. Akan tetapi Umar tetap kokoh menjadikan hijrah nabi saw sebagai awal perhitungan kalender hijriyah. 

Menjadi sebuah pertanyaan besar, kenapa Umar menjadikan hijrah nabi sebagai awal perhitungan hijriyah. Bukannya kelahiran atau wafatnya nabi saw?. Ternyata hijrah nabi saw mengandung makna yang luar biasa. Hijrah adalah peristiwa yang membalikkan keseluruhan perjalanan perjuangan Nabi menegakkan kebenaran. Bila di Makkah, selama 13 tahun, Beliau berhasil menanamkan iman kepada Allah dan mendidik akhlak pribadi-pribadi para Sahabat yang jumlahnya tidak terlalu besar, maka setelah Hijrah, ke Madinah, langkah perjuangan Rasulullah Saw meningkat, yaitu membentuk masyarakat berperadaban. Karena itu nama kota tempat Beliau berhijrah, asal mula Bernama Yastrib, Beliau ubah menjadi Madinah, yang maknanya ialah “kota” dalam pengertian “tempat peradaban”, hidup beradab, berkesopanan, dan teratur dengan hukum-hukum yang ditaati oleh semua warga”. 

Ketika nabi hijrah ke Madinah, maka perkembangan penyebaran agama islam menjadi meningkat. Awal kedatangan rasulullah diterima dengan baik oleh penduduk Madinah. Kaum muhajirin (Makkah) yang datang ke Madinah diterima dengan lapang dada. Kaum anshar (Madinah) menjadikan mereka sebagai saudara. Kaum anshar menyediakan rumah-rumah mereka untuk tempat tinggal kaum muhajirin. Dengan begitu, rasulullah saw telah mempersatukan antara muhajirin dan anshar. Sehingga persatuan dan kesatuan di antara penduduk Madinah dapat terwujud. Rasulullah saw telah menanamkan nilai ketauhidan yang luar biasa kepada para sahabatnya. Sehingga mampu menjadikan persaudaraan yang erat diantara kaum muslimin. Persaudaran dengan ikatan ketauhidan itulah yang menimbulkan persatuan yang kuat di kalangan penduduk di Madinah. Walaupun Madinah memiliki berbagai suku yang saling bertikai sebelumnya, Ketika islam datang dibawa nabi saw, maka antar suku itu bisa menjadi satu kesatuan untuk menegakkan kebenaran. Ditambah dengan akhlak rasulullah saw yang menjadi panutan mereka, sehingga menambah rasa kecintaan mereka kepada nabi saw. 

Hijrah nabi saw ke Madinah merupakan tonggak keberhasilan dalam menjalankan misi kenabiannya. Berawal dari sini, islam tersebar keberbagai penjuru di jazirah arab. Penduduk makkah yang awalnya memusuhi nabi dan pengikutnya dapat ditaklukkan, dan mereka menyatakan keislamannya dihadapan rasulullah saw. Makkah dan Madinah menjadi pusat penyebaran agama islam sampai sekarang. Dari sinilah Umar menjadikan hijrah nabi sebagai awal perhitungan kalender hijriyah. Dengan tujuan untuk mengingatkan Kembali perjuangan rasulullah saw dalam menegakkan agama islam. Selain itu, memberikan semangat persatuan kepada generasi yang akan datang. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang rasulullah saw tanamkan kepada para sahabatnya merupakan contoh yang baik untuk ditanamkan kepada generasi selanjutnya. Dan juga, nilai ketauhidan yang tertanam dijiwa para sahabat menjadikan mereka saudara yang seiman dan seagama. Perjuangan, persatuan dan kesatuan serta persaudaran yang dilandasi nilai ketauhidan menjadikan umat islam pada masa rasulullah menjadi umat yang teladan. Umat yang mencintai nabi dan agamanya dengan sepenuh hati. Sehingga rela berkorban dengan harta, tenaga dan bahkan nyawa untuk perkembangan dan kemajuan agama islam. 

Untuk itulah, momentum tahun baru hijrah tahun ini bisa meraih Nilai-nilai perjuangan, persatuan dan kesatuan, serta persaudaran yang dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Apabila umat islam mampu meraih nilai-nilai itu, maka umat islam akan menjadi umat teladan Kembali. Umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (Qs.3:110). Semoga!

 

#Menyebarluaskan Kebaikan#
Paringin, 8 Agustus 2021

Popular